August 28, 2011

Lebaran 2011 Sedot Rp367 Triliun


By on 7:30 AM

Lebaran 2011 Sedot Rp367 Triliun

Bank Indonesia yakin tak akan pengaruhi inflasi, Menkeu minta waspada.

JAKARTA – Sampai dengan hari Sabtu (27/8) jumlah uang yang tersedot ke masyarakat jelang Lebaran mencapai jumlah Rp367 triliun. Pernyerapann uang receh saja sudah mencapai jumlah Rp 77 triliun. Jumlah ini melonjak 230% dibandingkan periode serupa tahun lalu.

“Update terakhir penukaran uang receh mencapai Rp 77 triliun,” kata Deputi Direktur Pengedaran Uang BI, Adnan Djuada, Sabtu (27/8). Dengan tambahan dana sebanyak itu maka jumlah uang yang beredar di masyarakat saat ini mencapai jumlah Rp367 triliun.

Dia mengatakan, meskipun permintaan uang receh ini sangat banyak, BI masih sanggup untuk melayani permintaan masyarakat karena stok uang BI mencukupi. “Stok uang masih banyak. Jadi memang melampaui tatrget tidak masalah. Karena persediaan BI mencapai Rp 120 triliun. Ini termsuk kas-kas di Kantor BI daerah,” kata Adnan.

Lebaran 2011 Sedot Rp367 Triliun
Sementara Direktur Direktorat Peredaran Uang BI, Mokhamad Dahlan mengatakan pihaknya telah mempersiapkan Rp120 triliun untuk penarikan uang receh selama Ramadan 2011. Banyaknya uang yang beredar saat ini, tegasnya, tak akan memengaruhi inflasi.

“Nanti setelah lebaran, uang masuk lagi, arus balik lagi ke BI. Uang dibelanjakan, masuk ke BI lagi. Jadi tidak ada pengaruh inflasi. Pemasukannya akan tinggi lagi. kita hanya memenuhi kebutuhan uang masyarakat,” tegas dia.

Selain itu, situasi seperti ini hanya terjadi musiman, yakni setahun sekali menjelang lebaran. Sehingga tidak akan berpengaruh signifikan terhadap inflasi. “Sifatnya sangat musiman, hanya puasa ini aja. Dalam satu tahun hanya sekali, dan dalam posisi terkendali. Sudah ada perencanaan uang keluar oleh BI, tidak akan signifikan terhadap inflasi,” tukasnya.

Ia menambahkan, penarikan uang tersebut juga dipengaruhi oleh kantor-kantor bank yang juga akan libur operasional. “Jadi banyak permintaan, bank tutup, kecuali ATM. Hanya beberapa bank yang buka cabang,” jelas Dahlan.

Sementara itu, pengamat Ekonomi Danareksa Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, dampak penarikan uang selama Ramadan terbatas secara jangka panjang. Sebab, hal tersebut hanya berlangsung musiman setahun sekali. Sementara jika dilihat secara year on year (yoy) pertumbuhannya relatif stabil.

Oleh sebab itu ia menilai dampak inflasi lebaran secara jangka panjang relatif terbatas. “Jadi setiap lebaran tiba-tiba harga inflasi tinggi, setelah itu bakal kembali lagi. Lebaran uangnya naik, tapi dampak Jangka panjang ke inflasi akan terbatas,” ujarnya.

Meski demikian, Menteri Keuangan Agus Martowardojo meminta masyarakat mewaspadai peningkatan inflasi ini. “Puncak inflasi biasanya terjadi pada saat lebaran dan menjelang akhir tahun. Itu periode waktu yang kita waspadai,” kata Menkeu.

Menurut Menkeu, peningkatan inflasi menjelang lebaran dan saat lebaran terjadi karena peningkatan permintaan kebutuhan pokok. “Ini biasanya terjadi seminggu sebelum lebaran atau seminggu memasuki puasa, kebutuhan pokok biasanya meningkat harganya,” kata Menkeu.

Ia menyebutkan, pemerintah berupaya agar kebutuhan pokok tersedia dengan baik di seluruh Indonesia sehingga dapat menekan kenaikan inflasi. “Tetapi memang kita terus mewaspadai inflasi. Reaksi dan kekhawatiran masyarakat perlu diwaspadai,” katanya.

Ketika ditanya apakah inflasi Agustus 2010 akan lebih tinggi dari Juli 2010, Menkeu tidak memberikan komentar. “Saya tidak bisa komentar tentang itu, tapi kita bekerja sama dengan BI supaya inflasi terjaga,” katanya.

Pemerintah menetapkan asumsi tingkat inflasi selama 2010 sebesar 5,3 persen, demikian juga dengan tahun 2011. Pada 2011, laju inflasi diharapkan dapat dikendalikan pada level yang sama dengan 2010 didasarkan pada pertimbangan bahwa peningkatan kegiatan ekonomi diperkirakan dapat terus diimbangi oleh meningkatnya kapasitas produksi seiring dengan membaiknya investasi.

Demikian pula dengan semakin baiknya infrastruktur maka distribusi bahan kebutuhan pokok masyarakat semakin lancar sehingga tekanan harga dari sisi permintaan dan penawaran tetap terjaga.



Laju inflasi menjelang hari raya Lebaran tahun ini diperkirakan tidak terlampau tinggi seperti Lebaran pada tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, harga cabai dan bumbu yang turun dinilai akan berpengaruh positif bagi laju inflasi.

Purbaya memperkirakan inflasi untuk bulan Agustus 2011 ini hanya 0,69 persen sehingga inflasi year on year turun menjadi 4,53 persen karena pada periode yang sama tahun lalu inflasi cukup tinggi pada 0,76 persen. “Target kami 0,69 persen jadi 4,53 persen turun lagi faktornya beberapa pangan ada yang turun sehingga harga pangan lebih rendah dari lebaran biasanya,” katanya

Purbaya menambahkan rendahnya inflasi tersebut karena tren penurunan harga komoditas pangan seperti cabe merah, dan bumbu-bumbuan lainnya. “Jadi naiknya tidak tinggi-tinggi amat, cabe merah turun cabe hijau turun, bumbu-bumbuan turun,” tuturnya.

Terkait harga emas yang sempat tinggi, menurut Purbaya, hal itu tidak terlalu memberi dampak signifikan pada laju inflasi. Pasalnya, saat ini harga emas sudah mulai turun dan sumbangannya ke inflasi yang tidak terlalu besar.

Karena itu, dia memprediksi laju inflasi sampai akhir tahun bisa di bawah 5 persen. Angka itu, lebih rendah dari target inflasi APBNP 2011 yang sebesar 5,65 persen. Apalagi, Purbaya juga memperkirakan tidak ada lagi potensi terjadinya deflasi pada empat bulan ke depan. “Akhir tahun di bawah 5 persen sampai sekarang perkiraan kita 5-5,1 persen tapi ada peluang di bawah itu,” tandas dia.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Bambang Brodjonegoro menambahkan laju inflasi sejalan dengan pertumbuhan ekonomi.

“Kalau growthnya kencang, inflasi ketarik ke atas. Ada potensi overheating untuk perekonomian Indonesia. Jadi kalau growth Indonesia tidak terlalu cepat naiknya, inflasi malah lebih mudah terkontrol karena core inflationnya (inflasi inti) tidak terlalu terganggu,” pangkas dia.

About Syed Faizan Ali

Faizan is a 17 year old young guy who is blessed with the art of Blogging,He love to Blog day in and day out,He is a Website Designer and a Certified Graphics Designer.

0 comments:

Post a Comment