August 28, 2011

Siapa Sebenarnya Sosok Koruptor M Nazaruddin


By on 7:20 AM

Siapa Sebenarnya Sosok Koruptor M Nazaruddin
Siapa Sebenarnya Sosok Koruptor M Nazaruddin

Di Kampungnya, Dikenal Penggembala Sapi

Nama Nazaruddin beberapa waktu terakhir ini melejit menjadi ‘bintang’ pemberitaan di seluruh media masional. Siapa sesungguhnya Sosok Koruptor M. Nazaruddin yang menjadi kontroversi itu? Seperti apa bekas Bendahara Umum Partai Demokrat yang tersangkut banyak kasus suap dan korupsi hingga triliunan rupiah itu di masa kecilnya? Tak banyak yang tahu.

Rupanya, di kampungnya Idin (begitu Muhammad Nazaruddin biasa dipanggil) dikenal sebagai si penggembala sapi. Ia memang dikenal punya bakat mencari duit sejak duduk di bangku sekolah. Idin juga dikenal mudah bergaul dan luwes dalam bertutur kata, plus pintar melobi sana-sini.

“Pulang sekolah, Idin pergi menggembala sapi. Kadang Idin menyempatkan bekerja di penambangan pasir dan mencari batu koral,” tutur Halimatussadiah, guru sekolah menengah pertama Nazaruddin, kepada Tempo, yang menemuinya Senin lalu.

Ketika itu Nazar dan keluarganya tinggal di sebuah rumah toko di Nagori Bangun, Gunung Malela, Simalungun. Rumah tanpa nomor itu berlokasi sekitar 17 kilometer dari Pematang Siantar atau 145 kilometer dari Medan. Pada 1980, pasangan Muhammad Abdul Latif dan Siti Aminah membesarkan Nazar di rumah tersebut.

Menurut Ahmad Riva’i Damanik, Ketua Nahdlatul Ulama Simalungun, keluarga Idin sebelumnya tinggal di pinggiran kebun kelapa sawit, sekitar empat kilometer dari Nagori Bangun. “Tidak lama tinggal di sana,” ucap Ahmad Riva’i, yang mengaku pernah menjadi wali nikah Rita Zahara, kakak Nazar.
Nazar adalah anak kelima dari tujuh bersaudara. Selain Rita, kakak kandungnya adalah Muhammad Nasir dan Nursiah. Sedangkan adik Nazar adalah Muhammad Nur Hasyim dan Muhammad Nasrul. Yang terakhir meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.

Kegemaran Nazar memelihara hewan diteruskan oleh Nursiah, yang kini memiliki sejumlah kambing dan membuka warung di rumahnya di Nagori Bangun. “Ibu Nursiah sering sakit setelah mendengar Nazar ditangkap polisi Kolombia,” kata Elli Bono, pengasuh Nazar saat kecil.

Nazar menamatkan sekolah menengah atas di Nagori. Sebelum merantau ke Jakarta, bekas Bendahara Partai Demokrat ini sempat punya kios pengobatan mata alternatif. Ia juga membuka usaha yang salah satu mitranya adalah sebuah perusahaan besar di Pekanbaru.

Tersangka kasus suap wisma atlet itu kini sehari-hari berada di Blok B Rumah Tahanan Markas Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Ia harus membersihkan sendiri ruang tidur dan piring bekas makannya. “Yang saya lihat, Pak Nazar mengelap meja sendiri sehabis makan,” kata Ajun Komisaris Besar K. Budiman, juru bicara Rumah Tahanan Markas Brimob.

Hari Jumat (26/8) kemarin, Muhammad Nazaruddin merayakan ulang tahunnya yang ke-33. Namun tersangka kasus suap wisma atlet Jakabaring itu, tidak bisa merayakan hari jadinya bersama orang-orang terdekatnya, seperti lumrah dilakukan kebanyakan orang. “Enggaklah, nanti dipelintir media-media lagi, kalau kami ngadain syukuran atau merayakan ultahnya,” kata pengacara Nazar, Afrian Bondjol.

Afrian mengatakan tim kuasa hukum, termasuk dirinya, siang itu memang menyambangi Rumah Tahanan Markas Komando Brigade Mobil, Kelapa Dua, Depok. Namun kunjungan itu bukan untuk seremoni ulang tahun sang mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, melainkan koordinasi proses hukum Nazar yang sedang berlangsung di Komisi Pemberantasan Korupsi.
“Kami memang akan datang pukul 14.00 nanti. Tapi enggak akan bawa apa-apa untuk dia. Yah, mohon doanya aja. Dia itu kan saat ini sedang sangat butuh semangat,” ujar Afrian.

Adapun juru bicara Rutan Mako Brimob Ajun Komisaris Besar Polisi K. Budiman kemarin mengatakan hingga siang ini belum ada satu tamu pun yang datang menjenguk mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat itu. “Nanti saya cek lagi. Tapi sampai sekarang belum ada,” ujarnya melalui telepon.

Seperti diberitakan sebelumnya, tamu Nazar sejauh ini tak banyak. Itu karena siapa pun yang ingin bertemu dengannya harus mengantongi izin KPK. Selain tim kuasa hukum, yang boleh mengunjungi Nazar adalah keluarga, termasuk sang istri, Neneng Sri Wahyuni. Namun Neneng sendiri saat ini berstatus buron Interpol.

Neneng ditetapkan sebagai buron menyusul statusnya sebagai tersangka kasus pengadaan pembangkit listrik tenaga surya di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi awal bulan ini. Dia diduga terlibat proses subkontrak proyek dari rekanan PT Alfindo Nuratama Perkasa kepada PT Sundaya Indonesia. Akibatnya, negara rugi Rp 3,8 miliar dari nilai kontrak Rp 8,9 miliar.



SATGAS MAFIA

Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum memantau kondisi Muhammad Nazaruddin di Markas Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, pada Minggu pagi (28/8). Dua anggota Satgas, Mas Ahmad Santosa dan Deny Indrayana, hendak melihat keadaan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin yang ditahan sel Blok B Rutan Mako Brimob.

Tiba di Rutan Mako Brimob sekitar pukul 08.30 WIB, awalnya mereka hendak memberitahukan kedatangannya kepada wartawan, tapi urung dan memilih masuk secara diam-diam. Denny Indrayana yang dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. “Kami akan melihat kondisi Nazaruddin,” katanya.

Adapun Mas Ahmad Santosa mengatakan rencana itu sedang dikoordinasikan dengan semua pihak. “Agendanya mendapatkan up-date tentang sistem pengamanan Nazaruddin,” kata Ahmad Santosa.

Denny sendiri mengatakan kunjungan itu sudah dikoordinasikan dengan semua pihak, di antaranya Markas Besar Polri, KPK, dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. “Sekarang kami sedang menunggu Kepala Rutan (Mako Brimob),” kata Denny.

Nazaruddin ditahan di salah satu sel di Blok B Rutan Mako Brimob. Tersangka korupsi proyek wisma atlet SEA Games di Palembang ini ditahan sejak 14 Agustus lalu setelah tertangkap oleh Interpol di Cartagena, Kolombia, pada 7 Agustus. Namun di Rutan Markas Brimob Nazaruddin merasa tak aman dan tak nyaman, sehingga meminta KPK memindahkannya ke Rutan Cipinang, Jakarta.

Dalam memuluskannya keinginannya untuk dipindahkan dari Rutan Mako Brimob, Nazaruddin memilih bungkam. Dia hanya mau memberi keterangan kepada penyidik setelah dipindah ke Rutan Cipinang.

M. Assegaf, pengacara Gayus Tambunan yang pernah juga ditahan di Rutan Mako Brimob, pernah bercerita mengenai kondisi sel di Blok B. Di blok ini terdapat beberapa kamar. Setiap kamar terdiri dari ruang yang lapang, kira-kira berukuran 3 x 4 meter. Di setiap kamar terdapat satu tempat tidur yang agak besar. “Yang jelas tempat tidurnya bukan papan kayu, tapi saya tidak ingat persis apakah itu spring bed apa bukan,” ujar Assegaf.

Tak jauh dari tempat tidur, arah ke pintu terdapat satu set bangku. Terdiri dari satu sofa dan dua bangku panjang. Ada meja kayu di tengahnya. “Di sinilah biasanya klien saya menerima tamu.”

Menurut Assegaf, pencahayaan di kamar itu lumayan bagus. Tanpa menghidupkan lampu, dia dan kliennya bisa membaca dengan baik. Di kamar ini juga ada penyejuk udara.

Kamar yang cukup lapang itu, kata Assegaf, juga dilengkapi dengan kamar mandi. Meski tidak begitu luas, di dalam kamar mandi itu ada bak air berukuran sedang. Kamar mandi itu juga dilengkapi kloset. “Saya rasa kamar itu cukup nyaman untuk ditempati.”

About Syed Faizan Ali

Faizan is a 17 year old young guy who is blessed with the art of Blogging,He love to Blog day in and day out,He is a Website Designer and a Certified Graphics Designer.

0 comments:

Post a Comment